SEKRIPSI ABAL-ABALAN............?????
Tugas akhir dari tiap-tiap mahasiswa adalah menyelesaikan sekripsi yang sebelumnya telah menyelesaikan berbagi syarat untuk mengerjakan sekripsi mulai dari PPL,KKN dan pengajuan judul sekripsi baru lah kemudian mengerjakan skripsi tak kentinggalan pula sarat mengerjakan sekripsi adalah mahasiswa harus sudah tidak memiliki tanggungan nilai, yang kami maksud adalah nilai-nilai yang didapat mulai dari semester awal hingga semester akhir harus memenuhi tidak boleh ada yang kurang satu pun meski ada yang kurang diapun harus melengkapinya terlebih dulu yang artinya temen-temen mahasiswa tidak bisa kulyah tepat waktu atausesuaki dengan target yang direncankan semula atu juga sering disebut kulyah molor.
Tak jarang dari perguruan-perguruan tinggiyang ada di indonesia baik Suasta maupun Negeri kalu disetiap tahunya pasti ada mahasiswa yang pada waktu pas diwisuda ternya ada yang tidak ikut wisuda, hal ini dikarenakan berbagi alasan seperti yang sempet kami paparkan di depan tadi. mungkin istilah kuliah molor hingga belasan semester atu kulyah tidak tepat waktu dikalangan dunia akademika sudah menjadi rahasia umum, tetapi sekiranya patut kita jadikan sebagai refleksi pada diri kita masing-masing untuk lebih serius sewaktu menimba ilmu di perguruan tinggi yang pada klimaksnya adalah mengabdikan diri pada masyarakat tanpa harus berlama-lama di perguruan tinggi.
Pembuatan sekripsi menjadi tugas yang wajib di kerjakan oleh tiap-tiap individu sewaktu mau mengentaskan diri dari perguruan tinggi, hasil dari pembuatan sekripsi juga menjadi parometer tingkat kualitas serta daya intelektual mahasiswa yang di tuangkan dalam bentuk draf tulisan-tulisan yang ilmiah.
Membuat karya seperti sekripsi tidaklah sesimpel seperti yang kita bayangkan yang t
ingal menulis dan menulis melainkan harus disertai dengan sebuah penelitian terhadap sebuah realitas atau fakta yang benar-benar terjadi kemudia dari fakta-fakta yang ada dilapangan tadi dipadukan dengan teori-teori yang didapat dari buku, kitab maupun bacaan-bacaan yang lain, untuk dicarikan sebuah solusi dari permasalahan yang ada hasil dari pengamatan tadi kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan ilmiah yang sering kita sebut dengan sekripsi.
Kalu boleh berargumen mengenai karya ilmiah ini saya selaku penulis merasa ada yang menarik tentang pembuatan sekripsi. Secara garis besar saya memandang ada tiga tahap dalam menciptakan sebuah karya ilmiah yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. pertama adalah melakukan study atau pembelajaran dari teori-teori, pendapat dari tokoh-tokoh, memperkuat intelektual kita melalui membaca serta memperkaya pengetahuan dari berbagai sumber yang dapat di pertanggung jawabkan.tahap ini saring saya sebut sebagai membangun wacana.
Yang ke-2 setelah memperkuat wacana maka yang harus dilakukan adalah melakukan sebuah pengamatan terhadap realitas yang terjadi dimasyarakat kemudian dipadukan dengan wacana-wacana yang dibangun sehingga pada akhirnya adalah menemukan sebuah titik permasalahan dari pengamatan kemudian di carikan sebuah solusi .ke-3 adalah dari apa yang kita lakukan mulai dari membangun wacana dan penelitian yang terakhir adalah mengabdikan diri kepada masyarakat untuk membangun kultur sosial kearah yang lebih baik, dengan apa yang kita dapatkan di perguruan tinggi.
Anggapan bahwasanya pembuatan karya ilmiah itu sangatlah sulit diakui atau tidak statement seperti itu adalah benar. tidak jarang bagi temen-temen mahsiswa merasa kesulitan sewaktu mengerjakan sekripsisehingga hal yang demikian menjadikan beberapa mahasiswa sempat berbuat nekat untuk mengerjakan sekripsi dengan cara pintas dan instant mereka memilih membeli sekripsi
. dengan uang sekitar 1500.000 mahasiswa sudah bisa mendapatkan karya ilmiah yang berbentuk sekripsi tanpa bersusah payah mengerjakanya. fenomena praktek dagang sekripsi (ndandakke sekripsi) sudah menjadi rahasia umum dikalangan civitas akademika paraktek semacam ini sering terjadi di kalangan mahasiswa yang memiliki sifat keputus asaan,yang memiliki sifat pesimistis mengerjakan sekripsi sehingga memilih jalan pintas sebagai alternatif terakhir dan hal semacam ini sudah terjadi hampir disetiap perguruan tinggi tidak menuntut kemungkinan kalau di INISNU....? juga ada praktek semacam ini juga.
Modus perdagangan sekripsi adalah oarang yang hendak menyuruh m
embuat sekripsi terlebih dahulu menmberiakan judul dari sekripsi yang nantinya akan dibuat kepada pembuat sekripsi, setelah judul diberikan maka hal yang akan dilakukan oleh pembuat sekripsi adalah menimbang dari tingkat kesulitan yang akan dihadapi nanti setelah itu aspek lain sebelum terjadi kesepakan harga adalah jumlah halaman yang diminta oleh orang yang menyuruh membuat sekripsi apabila yang diminta halamnya dengan jumlah yang banyak maka harganya pun tinggi dan sebaliknya dalam istilah lain juga disebut konsultasi terlebih dahulu kepada pembuat sekripsi.setelah itu barulah membuat kesepakatan mengenai biaya pembuatannya.
Fenomena semacam ini apabila di biarkan lama-lama nanti akan menjadi budaya dikalangan mahasiswa apabila tidak ada control social dari pihak-pihak tertentu yang memiliki otoritas penuh. Dan pada akhirnya berimbas pada dunia pendidikan negeri ini yang semakin menurun kualitas sumber daya manusia.dampak lain juga akan timbul dikalangan mahasiswa yaitu sifat menyepelekan terhdap karya ilmiah.
Menjadi keironian apabila praktek semacam ini terus dibiarkan tanpa ada sebuah tindakan yang bersifat preventif (mencegah) dari masing-masing perguruan tinggi terhadap berlangsungnya jual beli sekripsi.perlu adanya pengawasan terhadap berlangungnya praktek semacam ini. Pengawasan bisa dilakukan oleh kampus masing-masing melalui pengetatan, control dan tidak lupa memberikan bimbingan sekripsi yang maksimal kepada mahasiswa yang hendak menyelesaikan karya ilmiah.hal ini menjadi sangat penting terkait untuk menciptakan sebuah karya yang benar-benar ilmiah dan dihasilkan dari buah pikir mahasiswa bukan dari hasil pikiran orang lain .
Description: SEKRIPSI ABAL-ABALAN
Rating: 4.5
Reviewer: fauzulonline
ItemReviewed: SEKRIPSI ABAL-ABALAN
Posted by:Mbah Qopet
Mbah Qopet Updated at: Jumat, Februari 22, 2013
0 komentar
Posting Komentar