Kota Ukir Dalam Bingkai Kapitalisme
Mengutip pendapt dari bapak kapitalisme yaitu yang Adam Semith yang mengatakan bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan cara membiarkan kebebasan individu-indevidu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa ada intervensi dari perusahaan-perusahaan milik negara. Pendapat ini menjadi tonggak utama sistem kapitalisme masih bisa berkembang pesat dan langgeng hingga di era sekarang ini.
Mengutip pendapt dari bapak kapitalisme yaitu yang Adam Semith yang mengatakan bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan cara membiarkan kebebasan individu-indevidu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa ada intervensi dari perusahaan-perusahaan milik negara. Pendapat ini menjadi tonggak utama sistem kapitalisme masih bisa berkembang pesat dan langgeng hingga di era sekarang ini.
Istilah kapitalisme mulai berkembang pada tahun 18 M, DI inggris yang kemudian berkembang pesat dan hampir menyeluruh ke seluruh dunia, hampir di seluruh negara menggunakan sistem ekonomi kapitalis, dimana titik puncaknya kebanggkitan kapitalis yaitu ketika di abad 18 sampai dengan 19 dan menyebar ke daratan timur, berbagai rintanggan mampu di laluinya hingga tetap lenggeng digunakan sebagai salah satu sisitem ekonomi dunia.
Namun di abad ke 20 an ini , kayaknya sistem ekonomi kapitalis sudah agak tidak diminati oleh perekonomian dunia , pasalnya sistem ini pada titik puncaknya mengalami kelemahan yaitu pad arus modal yang hanya dimiliki oleh segelintir orang mengakibatkan modal tidak akan di edarkan kepada masyarakat, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan adanya masyarakat yang termarjinalkan.meskipun biaya itu dikeluarkan untuk pemerintah tetepi pada ujungnya keuntunggan yang sebesar-besarnya kembali kepada golongan pemodal tidak pada masyarakat.
, hal ini sudah diraskan oleh dunia internasional ,di abad ke 20, Amerika yang menjadi negara adidaya ternya mulai pontang-panting dengan sistem ekonominya yang menganut kapitalis ,tersainggi oleh china dimana menggunakan sistem sosialis .
Adam semith mengatakan bahwasanya modal adalah hal yang utama untuk menguasai segala alat produksi. Alat-alat produksi disini termasuk tanah, infarastruktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan juga manusia sebagai operator dalam menghasilkan barang dan jasa.
ini artinya ketika mengangap manusia adalah bagian dari alalt-alat produksi maka yang terjadi adalah ketidak adilan bagi kaum buruh ,tindakan yang tidak memanusiakan manusia, mengeksploitasi manusia untuk menghasilkan untung yang sebesar-besarnya bagi pemodal atau kapitalis.
Dalam hal ini pemegang kebijakan terbesar terdapat pada pemodal. Ketika mengatur masalah gaji, tunjanggan dan kesejastraan semuanya itu seenaknya diatur oleh pemodal. Tanpa memperhitungkan rasa kemanusiaan. Keberadaan pemerintah ternyata belum mampu mengendalikan kondisi ini .
pemerintah tidak berdaya di tunggangi oleh kaum kapitalis, ada semacam intervensi dari pemodal untuk mengatur laju dari tumbuhnya sistem ini.pemerintaah sebagai control ekonami untuk melindunggi hak-hak buruh dan membatasi terhadap kebebasan kapitalis , tak sejalan seperti apa yang diharapkan oleh kakum buruh .
Mungkin pembahasan mulai dari alenia pertama hingga ke 4 masih agak pragmatis , tetapi coba saya kontekskan terhadap kondisi ekonomi jepara, yang notabennya adalah tempat berkembangnya industri permebelan.
Kalu kita sedang barjalan dengan sepeda maupun mobil kemudian mau mengamati semenanjung jalan mulai dari kecamatan kmbang sampai dengan kecamatan tahunan, di pingir jalan akan melihat pemandangan banyaknya perusahaan yang berbentuk PT dan CV dengan banggunan yang menjulang tinggi , puluhan yang bisa kita lihat . pasti yang terfikikan dalam otak kita bahwa perusahaan-perusahan itu adalah milik orang-oran indonesia lebih lagi adalah orang jepara, kalu kita berfikir seperti itu harus kita buang jauh-jauh kalau masih beranggapan perusahaan yang berdiri kokoh-kokoh sepanjang jalan adalah milik orang jepara
Kebanyakan perusahaan-perusahaan itu adalah milik orang-orang asing yang menanamkan saham di jepara sedangkan mayoritas kepemilikan saham itu adalah didominasi oleh investor asing.hal ini mengindikasikan kalau industri permebelan di jepara , kebanyakan dikuasai oleh orang asing yang orintasi pendiriannya terfokus hanaya mementingkan keuntunggan tanpa mempedulikan aspek lingkungan masyarakat.
Para usaahawan asing , seenaknya ketika mengatur sistem pemberian upah kepada buruh yang tak layak apabila dibandingkan dengan apa yang dikerjakan selama satu hari.
Ambil contoh saja disalah satu mebel yang dikuasai oleh investor asing menghargai pekerjaan seorang wanita selama kerja seharian penuh hanya dihargai dengan nominal uang 15.000,00. Ini tentulah sangat jauh dari kecukupan dengan kebutuhan pokok sehari-hari, danjuga jauh darI Upah Minimaal Regional (UMR) kabupaten jepara. Tidak lain itu semua adalh ulah kaum kapitalis yang mencari untung sebesar-besarnay, mengeksploitasi masyarakat tanpa tiada henti.
Pemerintah jepara kenyataanya belum mampu memberikan regulasi yang bersifat protektif terhadap buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan asing.
Langkah yang konkrit dan ditunggu-tunggu oleh buruh yang bekerja disektor-sektor permebelan adalah mengharap kepada pemnaggu kebijakan daerah untuk membuat regulasi terkait kesejastraan buruh, tunjanggan dihari tua, dan jaminan kesehatan yang diterima oleh karyawan . dan juga membatasi kaum pemodal untuk melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap hak-hak karyawan.
Description: Kota Ukir Dalam Bingkai Kapitalisme
Rating: 4.5
Reviewer: fauzulonline
ItemReviewed: Kota Ukir Dalam Bingkai Kapitalisme
Posted by:Mbah Qopet
Mbah Qopet Updated at: Jumat, Februari 22, 2013
0 komentar
Posting Komentar